Debat Calon OSIS & MPK SMA 41: Mencari Pemimpin dengan Visi Jelas
Debat Calon Pengurus MPK dan OSIS SMA Negeri 41: Adu Gagasan dan Visi Sekolah
Jakarta, 19 September 2025 – SMA Negeri 41 menggelar debat calon pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) periode 2025/2026 pada Jumat (19/9). Acara yang dihadiri seluruh siswa dan dewan guru ini berlangsung di lapangan sekolah dan menjadi ajang penting untuk menilai visi, misi, serta program kerja setiap pasangan calon.
Debat dimulai pukul 07.30 WIB dengan pembukaan oleh MC dari tim panitia pemilihan. Setelah sambutan singkat, moderator memperkenalkan seluruh pasangan calon dan menjelaskan alur acara. Suasana lapangan terasa meriah sekaligus penuh antusiasme dari para pendukung masing-masing kandidat.
Sesi pertama menghadirkan tiga pasangan calon MPK dengan fokus utama pada prioritas antara prestasi akademik dan non-akademik:
• Paslon 1: Be Muhammad – Ajeng (kontra)
Menolak dominasi prestasi akademik sebagai tolok ukur utama. Mereka menegaskan pentingnya memberi perhatian setara pada prestasi non-akademik seperti olahraga dan seni.
• Paslon 2: Safina – Rahayu (netral)
Mengusung keseimbangan. Mereka menilai prestasi akademik memang penting, namun dukungan terhadap ekstrakurikuler tidak boleh diabaikan.
• Paslon 3: Khayyarah – Aretha (pro)
Mendukung penuh prioritas prestasi akademik. Mereka berargumen bahwa keunggulan akademik akan mengangkat reputasi sekolah dan memotivasi siswa untuk terus berprestasi di bidang pelajaran.
Perdebatan berlangsung hangat, terutama ketika audiens diberi kesempatan mengajukan pertanyaan langsung yang memicu diskusi aktif.
Debat berlanjut dengan tiga pasangan calon OSIS yang memaparkan gagasan mereka tentang kegiatan keagamaan di sekolah:
• Paslon 1: Paquita – Khai (kontra)
Menekankan penguatan kegiatan keagamaan namun mengkritisi praktik ibadah di sekolah yang dinilai masih sebatas rutinitas formal tanpa makna mendalam. Mereka menawarkan program pembinaan rohani yang lebih interaktif dan reflektif.
• Paslon 2: Rayhan – Serla (netral)
Menekankan keseimbangan antara kegiatan ibadah, pengembangan minat-bakat, dan inovasi digital. Mereka berkomitmen meningkatkan kualitas kegiatan keagamaan tanpa banyak mengubah format yang sudah ada.
• Paslon 3: Elkana – Chelsea (pro)
Mendukung penuh penguatan nilai religius. Mereka menilai kegiatan ibadah merupakan sarana penting untuk membangun karakter dan kebersamaan siswa, sehingga program mereka difokuskan pada peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan.
Sesi tanya jawab berlangsung seru, dengan pertanyaan kritis dari audiens mengenai cara menghindari kesan formalitas dalam kegiatan ibadah.
Debat MPK dan OSIS tahun ini bukan sekadar ajang adu program, tetapi juga sarana pembelajaran demokrasi yang sehat. Melalui pertemuan ini, seluruh siswa diajak menilai gagasan secara kritis sebelum menentukan pilihan pada pemilu OSIS dan MPK yang akan digelar pekan depan.

Komentar
Posting Komentar