Aku Tidak Seperti Mereka
Tinggal di kawasan Ibu Kota Jakarta, tetapi masih ada rakyat yang menderita sampai saat ini. Hidup diantara bisingnya laju kereta setiap menit yang selalu lewat, bau sampah yang tidak bagus untuk kesehatan, dan daerah kumuh di sekitarnya. Aku ingin seperti orang lain hidup yang layak mempunyai keluarga yang bagus, tempat tinggal yang nyaman, prasarana lengkap, dan keinginan sekolah sampai tinggi untuk membahagiakan kedua orang tua dengan ilmu yang dimilikinya.
Di sekitar rumahku banyak anak yang putus sekolah dan akhirnya bekerja di luar sana, seperti berjualan, mencuci baju, menjaga adiknya, yang membuat hati miris ada yang menjual diri menjadi PSK, dan ada yang sudah hamil sampai melahirkan.
Aku bukan seperti mereka yang belajar di kamar tenang dan layak. Serta ketidaknyamananan dengan adanya ayam dan bebek yang satu atap dengan rumahku. Mungkin yang dipikirkan orang lain tentang keadaan seperti bau, kotor, kumuh dan lembab pastinya tidak nyaman atau tidak enak atau prihatin, tetapi aku sudah terbiasa.
Aku
memiliki harapan, cita-cita atau mimpi, dan semangat untuk meraih hasil yang
baik dengan berusaha semangat belajar, kerja keras supaya dapat melanjutkan
sekolah sampai tingkat pendidikan tinggi dan dapat membahagiakan orang tua.
Walaupun aku menyandang disabilitas
dan penyakit epilepsi, tetapi aku tidak menyerah sampai disini untuk meraih
mimpi dan cita-cita kuliah di kedokteran. Pendidikan adalah tujuan utama dalam
hidupku untuk meraih kesuksesan suatu saat nanti dan dapat membahagiakan orang
tua.
Aku memiliki seorang ayah yang tidak mempunyai pekerjaan dan ibuku
adalah pengais rezeki dengan menjual sayuran. Aku adalah anak pertama dari dua
bersaudara, adikku saat ini sekolah kelas IX SMP membuatku menjadi terpacu
untuk semangat dalam melanjutkan pendidikan. Aku memiliki seorang malaikat,
yaitu seorang relawan dokter yang selalu merawatku dan membantuku dari usiaku 4
tahun hingga saat ini.
Mungkin terbenak dalam pikiranmu malu, berkecil hati dan seakan nestapa
hanya milikku saja bukan? Tetapi tidak denganku. Percayalah, Tuhan tidak akan
memberikan cobaan melebihi dari kekuatan umatnya.
Dari Penikmat Bisingnya Laju Kereta
Mayang
Komentar
Posting Komentar